Tahukah Anda kalau sudah tersiar kabar mengenai wacana pemberian diskon pajak penjualan barang mewah atau PPnBM. Banyak yang mengatakan ini akan berdampak secara signifikan kepada minat dari masyarakat untuk membeli kendaraan baru.

Namun menurut Suwandi Wiratno, Ketuamum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, hal ini belum akan berdampak secara signifikan pada hal itu.
Menurut Suwandi juga, wacana ini sebelumnya sudah pernah ditolak oleh kementrian keuangan. Dalam perkembangan terbarunya, Disebutkan kalau Presiden Jokowi menyetujui skema barunya.
Hal ini dilakukan untuk bisa kembali merangsang kembalinya pasar otomotif yang sempat terpuruk dikarenakan pandemi yang terjadi di tahun 2020.
“Ada wacana pesiden menyetujui, namun demikian kita belum dengar besaran diskon PPnBM. Namun demikian, diskon tidak signifikan, tidak akan pengaruh. Saat ini daya beli sedang turun,”

Di tahun ini, masyarakat masih akan menahan diri untuk membeli kendaraan baru dikarenakan daya beli masyarakat yang masih lemah. Selain itu APPI juga memproyeksikan kalau pertumbuhan dari pembiayaan tahun ini akan bertumbuh pada kisaran 5% saja setelah di November tahun lalu sempat turun hingga 17%.
Kini, kalau mengacu ke presentasi 5% pada besaran potongan pajak PPnBM dengan rata-rata dari harga kendaraan yang masyarakat beli di Indonesia, yaitu dari Rp200 juta – Rp500 Juta, maka kemungkinan dampak yang akan dirasakan tidak akan terasa secara signifikan.
“Kalau hanya 5% dari PPnBM untuk kendaraan yang paling banyak 200-500 juta, tidak pengaruh, tapi bagus untuk insentif pasar, terutama kepada calon pembeli yang mungkin saat ini menahan diri tidak membeli kendaraan,” Ucap Suwandi
Selain itu, Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian, juga mengusulkan untuk memberikan diskon PPnBM ini kepada pembelian mobil baru.
“Jadi ini memang suatu hal yang sudah kita usulkan dan saya sudah laporkan ke Bapak Presiden, dan secara prinsip beliau setuju,”
Agus turut menjelaskan kalau kementrian keuangan masih belum memberikan persetujuan untuk usulan memberikan diskon atas pajak mobil baru. Inilah yang membuat wacana program ini masih belum ada titik terangnya.