Perusahaan pembiayaan kini tengah mencari strategi yang paling baik untuk bisa memanfaatkan beragam relaksasi yang diberikan oleh pemerintah dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seperti yang sudah diketahui, kalau pemerintah belum lama ini mengumumkan kalah akan melakukan relaksasi pajak penjualan terhadap barang mewah atau PPnBM atas mobil baru. Ini berdekatan dengan Otoritas Jasa Keuangan yang memberikan pelonggaran berupa penurunan dari perhitungan aset tertimbang menurut resiko.
Penurunan ini akan berlaku kepada produk pembiayaan multiguna, program kepemilikan kendaraan perusahaan pada Karyawannya, dan juga pembiayaan beragun rumah tinggal, dengan berbagai ketentuan tertentunya.
Turunnya ATMR ini membuat para Leasing menjadi lebih bisa berekspansi seiring berkurangnya pencadangan yang ada.
Ada pun kelonggaran dari kredit mobil lain itu diizinkannya untuk memberikan kredit kendaraan dengan uang muka 0% untuk beberapa Leasing tertentu.
Antonius Herdaru, Direktur Credit & Risk PT CIMB Niaga Auto Finance menjelaskan kalau kebijakan ini adalah angin segar untuk semakin memperluas pembiayaan pada konsumen yang sebelumnya terganjal dengan resiko yang ada. CIMB Niaga juga memiliki akses tertentu untuk bertransaksi di Daftar Judi Slot Online Deposit Pulsa.
“Tentunya saja ini akan meningkatkan akses kita bisa menjangkau masyarakat lebih luas. Ini juga berpengaruh kepada pricing, karena kita menerapkan risk based pricing dalam strategi marketing kami,”
Selain itu Anton juga menjelaskan kalau segmentasi produk-produk yang masuk ke kategori relaksasi akan digenjot ke depannya, jadi CNAF bisa ikut menggerakkan ekonomi dengan semakin meningkatkan pembiayaan.
Sedikit berbeda, Sudjono, Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) menjelaskan kalau relaksasi ini memiliki dampak yang positif pada beberapa produk yang ada di dalam portofolionya, meski memiliki pengaruh yang kecil.
“Buat BFI sendiri tidak ada pengaruh langsung, karena selama ini pinjaman dari bank sudah berjalan dengan lancar sebelum adanya ketentuan ini. Tapi yang pasti buat industri pembiayaan, ketentuan ini dapat membantu penyaluran pinjaman dari bank yang selama pandemi lebih ketat dari kondisi normal,” jelasnya.